SEJARAH PABRIK GULA SEMBORO

Sejarah PTPN XI PG SEMBORO JEMBER

Pabrik Gula Semboro
Program Pendidikan Sistem Ganda atau yang sering disebut PSG didunia SMK sudah tidak akan asing lagi. sebagai acuan kalian yang akan membuat laporan atau penelitian dengan obyek PTPN XI PG SEMBORO Jember gambaran perusahaan berikut dapat dijadikan sebagi referensi yang bermanfaat. Amin  
2.1 Sejarah singkat Pabrik Gula Semboro
2.1.1 Penguasaan bangsa asing
2.1.1.1 Zaman pendudukan Belanda
     Pabrik Gula didirikan pada tahun 1921 oleh HVA (handles Veriniging Amsterdam) sebagai pemilik swasta dari negeri Belanda dengan kapasitas 24.000 kw tebu tiap 24 jam.
      Pada tahun 1928 Pabrik siap dan mulai menggiling tebu. Tahun 1930-1932 Pabrik mulai giling dengan kapasitas penuh. Dengan luas lahan 2.103 Ha. Pada tahun 1933 sampai dengan 1937 aktivitas berhenti, sedangkan pada tahun 1938 giling kembali dengan luas lahan 1.271,4 Ha.
2.1.1.1.1   Bangunan peninggalan Belanda
a.  Puing-puing Pabrik Gula Bedadung dan Pabrik Gula Gunungsari.
b. Bangunan kantor, Perumahan, balai Pertemuan, Gedung gula, dan Besali.
c.   Bangunan Pabrik Gula Semboro.
2.1.1.1.2   Alat-alat peninggalan Belanda
a.  Transportasi Lokomotif uap 23 buah, rail Auto 5 buah, dan Crane putar 1 buah.
b.   Turbin uap bergmen-berlin 2 buah non aktif.
2.1.1.2 Zaman pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan Indonesia
      Sejak tahun 1942 sampai dengan tahun 1945 kegiatan terhenti akibat pendudukan Jepang, PG Semboro dijadikan pabrik soda. Sesudah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 hingga akhir 1949 PG Semboro dijadikan pabrik Amunisi untuk mensuplai persenjataan para pejuang. Selama itu PG Semboro mengalami kerusakan sehingga harus diadakan perbaikan sesudah masa perang kemerdekaan.
      Daerah Jember sebelum perang Dunia ke II, memiliki tiga Pabrik Gula yaitu:
  1. Pabrik Gula Semboro diKecamatan tanggul (pada waktu itu).
  2. Pabrik Gula Gunungsari diKecamatan Kencong.
  3. Pabrik Gula Bedadung diKecamatan Balung.
      Ketiga pabrik ini pada pendudukan Jepang mengalami kerusakan dan dari sisa-sisa ini dibangun kembali Pabrik Gula Semboro dengan kapasitas 24.000 kw tebu perhari.
2.1.1.3 Masa sesudah perang Kemerdekaan
      Sejak 1950 Pabrik Gula Semboro diaktifkan kembali sampai dengan berakhirnya penguasaan bangsa asing pada 1957, pada waktu itu perusahaan-perusahaan asing diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia.
2.1.2 Penguasaan bangsa Indonesia
2.1.2.1 Masa PPN Insepektorat VIII
      Sejak diambil alih Pemerintah Republik Indonesia  sampai tahun 1968, Pabrik Gula Semboro termasuk dalam PPN Insepektorat VIII, berkedudukan di jalan Jembatan Merah Surabaya bersama dengan PG De Maas, PG Wringinanom, PG Olean, PG Pandji, PG Asembagoes, dan PG Pradjekan. PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) didirikan berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No. 16 tanggal 14 pebruari 1996.
      Pendirian perusahaan dengan akte notaris No. 44 tahun 1996 pada tanggal 11 Maret 1996.
2.1.2.2 Masa PN Perkebunan XXIV
      Sejak masa giling 1969 sampai dengan 1975, Pabrik Gula Semboro termasuk PNP XXIV bersama PG Kedawoeng, PG Wonolangan, PG Gending, PG Padjarakan, dan PG Djatiroto.
2.1.2.3 Masa PT Perkebunan XXIV-XXV (Persero)
      Sejak tahun 1975 dengan penggabungan PNP XXIV dan XXV, Pabrik Gula Semboro termasuk dalam lingkungan PT. Perkebunan XXIV-XXV (Persero) yang berkedudukan di jalan Merak No. I Surabaya.
2.1.2.4 Restrukturisasi
      Sejak 11 Maret 1996 PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) dijadikan satu, meliputi Pabrik Gula RS, PK, dan PASA diwilayah PT Perkebunan XXIV-XXV (Persero) dan PT Perkebunan XX (Persero).
2.1.2.5 Agro wisata Pabrik Gula Semboro
      Agro wisata Pabri Gula Semboro merupakan salah satu agro wisata yang menarik dilingkungan PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero). Dengan menaiki lokomotif dan lori akan  dapat menikmati keindahan alam, tanaman tebu, jeruk, rambutan, salak, dan tanaman pangan serta puing-puing bekas pabrik gula dan bangunan peninggalan Belanda.
2.1.2.5.1 Jadwal agro wisata
a. Bulan Desember sampai dengan Mei
     Rute dari kebun Spada-Gunungsari-Pabrik Gula Semboro.
b. Bulan Juni sampai dengan Nopember
     Rute dari Pabrik Gula Semboro-Gunungsari-Pabrik Gula Semboro, dan melihat proses pengolahan gula.
2.1.2.5.2 Panorama
     Dengan menaiki lokomotif dan lori kita akan melihat keindahan Gunung Boto, Gunung Tepes, Gunung Manggar, Gunung Sukma Elang, Gunung Kapur Grenden, Gunung Tembok, Gunung Kemukoh, gunung Watangan, Gunung Lincing, Gunung Semeru, pegunungan Kapasan, Pegunungan Hiang, dan Gunung Kapur Grenden merupakan gunung kapur teluas dan terlebar dipropinsi Jawa Timur.
2.1.3 Pemekaran Kapasitas
     Tahun 1978 Pabrik Gula semboro mengalami pemekaran kapasitas dari 24.000 kw tebu perhari menjadi 48.000 kw tebu perhari dengan perubahan proses dari karbonatasi rangkap menjadi sulfitasi.
     Walaupun pemekaran kapasitas sejak 1978, akan tetapi pada tahun itu baru merupakan masa uji coba  mesin-mesin maka praktis pemekaran ini diawali pada tahun 1978, yaitu sebagai tahun pelita III.
     Sejak 1982/1983 kapasitas dari 48.000 kw perhari ditingkatkan menjadi 54.000 kw perhari.
2.2 Deskripsi wilayah kerja PG Semboro
       2.2.1 Letak dan lokasi perusahaan
      Pabrik Gula Semboro teletak pada lokasi yang sangat tepat untuk melakukan produksinya dikarenakan:
  1. Berada pada daerah pedesaan yang jauh dari keramaian kota.
  2. Tenaga kerja yang cukup banyak disekitar pabrik karena dekat dengan pemukiman.
  3. Dekat dengan sumber air dan irigasi teknis (Bondoyudo).
  4. Kondisi  pertanian yang cocok digunakan untuk menanam tebu sebagai bahan baku gula.
      Secara adsministratif PG Semboro terletak di Desa Semboro, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur, tepatnya 5 km kearah selatan dari Kecamatan Tanggul.
                     Wilayah kerja PG Semboro berbatasan dengan:
a. Batas barat           : Kabupaten Lumajang
b. Batas timur           : Kabupaten Banyuwangi
c. Batas Utara          : Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso
d. Batas Selatan       : Samudera Indonesia
                     Letak geografis PG Semboro adalah sebagai berikut:
a. Ketinggian tempat            : 50 m diatas permukaan laut
b. Garis lintang                     : 18,12o
c. Garis busur                       : 113, 29o
2.2.2 Iklim dan curah hujan PG Semboro
      Menurut metode sehmide ferhuson, wilayah PG Semboro termasuk dalam iklim D atau kriteria sedang. Rata–rata curah hujan ± 80–90 mm dengan suhu ± 19,9 o-32.6C.  Intensitas sinar matahari berkisar antara 40%-85%, kecepatan angin ± 1,4 km/jam.
2.2.3 Tepografi
      Wilayah PG Semboro dari datar hingga berlereng, dengan jenis tanah alluvial, clay, regosol, andosol, meditran, dan latosol.
2.3 Jam kerja PG Semboro
      Jam kerja yang berlaku di PG Semboro adalah sebanyak tujuh jam sehari atau 40 jam dalam seminggu, selebihnya dari ketentuan tersebut diperhitungkan sebagai jam lembur.
            Berdasarkan ketentuan tersebut, jam kerja di PG Semboro adalah:
2.3.1 Sistem kerja beregu
     Jam kerja pada sistem beregu ini berlaku selama masa giling sedang berlangsung dan lamanya adalah delapan jam perharinya dan dibagi menjadi tiga ship yaitu:
a. Ship pagi              : jam 06.00–14.30 WIB
b. Ship siang             : jam 14.00–22.00 WIB
c. Ship malam           : jam 22.00–06.00 WIB
2.3.2 Sistem kerja tata beregu
     Pembagian pada sistem kerja tata beregu ini berlaku diluar masa giling dengan jam kerja yang diatur sebagai berikut:
a. Hari senin–kamis              : jam 06.30–14.30 WIB
b. Hari jum’at                       : jam 06.30–11.00 WIB
c. Hari sabtu                         : jam 06.30–12.30 WIB
2.4 Struktur Organisasi
      Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang perlu dalam rangka untuk mencapai tujuan.
      Struktur organisasi mutlak diperlukan dalam setiap organisasi apapun bentuknya. Karena dengan adanya struktur organisasi ini dapat diketahui fungsi-fungsi maupun tugas dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasian atau perusahaan tersebut.
PG Semboro dipimpin oleh seorang Administratur yang bertanggung jawab pada Direksi PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) yang berkedudukan di Surabaya. Berdasarkan SK Direktur utama PTPN XI (Persero) No. XX-SURKP/97.029 tanggal 21 Desember 1997 bahwa struktur organisasi PG Semboro merupakan Pabrik Gula tipe A terdiri dari 4 bagian yaitu AKU Tanaman, Instalasi, dan Pabrikasi.
 2.5 Job discription (tugas dan wewenang masing-masing bagian)
      Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat diberikan keterangan singkat mengenai tugas dari masing-masing bagian sebagai berikut:
       2.5.1 Administratur
Tugas bagian Administratur adalah sebagai berikut:
  1. Merencanakan dan menetapkan kebijakan didalam pengolahan perusahaan   sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Direksi.
  2. Memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas semua bagian demi tercapainya keserasian didalam organisasi.
      2.5.2 AKU
            Tugas kepala bagian AKU adalah:
  1. Melaksanakan tugas dibagian keuangan sesuai dengan kebijaksanaan administratur dan menyelenggarakan pengelolahan administratur keuangan dan anggaran serta tugas tugas umum pensonalia, serta tenaga kerja yang mengelola sumber daya manusia termasuk pengaman dan keamanan.
      2.5.3 Pabrikasi (Pengolahan)
             Tugas kepala bagian Pabrikasi (pengolahan) adalah:
a.   Mengelola dan mengoperasikan sumber daya proses pengolahan gula agar mencapai susunan perusahaan dibagiannya secara efektif dan efisien didalam proses produksi.
      2.5.4 Instalasi
            Tugas kepala bagian Instalasi adalah:
  1. Mengelola dan mengoperasikan sumber daya pabrik sesuai rencana dan permintaan Pabrikasi (pengolahan) guna mencapai susunan perusahaan dalam bagiannya secara efektif dan efisiensi.
     2.5.5 Tanaman
            Tugas kepala bagian Tanaman adalah:
  1. Mengelola sumber daya produksi pertanian yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan dan susunan tani untuk mendapatkan bahan tebu sesuai dengan susunan jumlah dan kualitas yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
      Didalam melaksanakan tugasnya kepala bagian tanaman dibantu oleh seorang wakil kepala bagian tanaman, kepala riset dan pengembangan serta kepala tebang angkut yang berfungsi sebagai staf pelaksana penelitian dan pengembangan serta pelaksanaan tebang, pengangkutan sampai kepenggilingan.
  2.6 Sumber daya Manusia ( SDM)
      Tenaga kerja atau karyawan dalam istilah managemen dikenal dengan sebutan SDM (Sumber Daya Manusia). SDM merupakan asep perusahaan yang merupakan unsur penting dalam mencapai unsur utama.
            Karyawa pabrik Gula Semboro dibedakan menjadi dua golongan;
  1. Karyawan Pimpinan, adalah karyawan yang memimpin jalannya operasional dan manejemen pabrik secara keseluruhan.
  2. Karyawan pelaksana, adalah karyawan yang menjalankan tugas yang telah diberikan oleh pimpinan untuk menjalankan jalannya operasional dan managemen pabrik, karyawan pada golongan ini dibagi menjadi dua golongan yaitu:
    1. Karyawan dalam masa giling (DMG) yaitu:
  1. a.    Karyawan tetap adalah karyawan yang memiliki hubungan kerja dengan perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tentu.
  2. Karyawan kampanye adalah yang bekerja mulai dari permulaan tebu diangkut melalui timbangan tebu, pekerjaan digilingan, pekerjaan yang langsung berhubungan dengan penggilingan tebu, pekerjaan dalam pabrik sampai dengan panampungan gula.
  3. Karyawan kesepakatan kerja waktu tertentu (PKWT) adalah karyawan yang bekerja sesuai kontrak yang telah disepakati.
  4. Karyawan musiman adalah karyawan yang bekerja pada musim giling dan melaksanakan tugas diluar emplacement pabrik.
b. karyawan luar masa giling yaitu;
a.  karyawan tetap adalah karyawan yang memiliki hubungan kerja dengan perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tentu.
b.  Karyawan kampanye adalah yang bekerja mulai dari permulaan tebu diangkut melalui timbangan tebu, pekerjaan digilingan, pekerjaan yang langsung berhubungan dengan penggilingan tebu, pekerjaan dalam pabrik sampai dengan panampungan gula

Komentar

Posting Komentar